Dampak Kemarau Panjang Dua Desa Keluhkan Kekurangan Air Bersih

Sangihe, SMC – Musim kemarau yang melanda kabupaten sangihe beberapa bulan terakhir ini mengakibatkan berakurangnya kapasitas air bersih dibeberapa titik mata air bahkan beberapa desa mengalami krisis air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe, Wandu Labesi ketika ditemui di ruang kerjanya menjelaskan situasi yang terjadi saat ini, yakni dua desa mengalami krisis air bersih.

”Sampai hari ini sudah 2 desa yang mengalami kekurangan air bersih yakni desa bowongkulu dan desa manumpitaeng, dan besok kami akan mendistribusikan air bersih ke dua desa tersebut”ujar Labesi, Selasa (17/10).

Dirinya juga menambahkan jika sudah lebih dari lima desa yang mengalami krisis air bersih maka status siaga air bersih akan dinaikan menjadi tanggap darurat. Dan dirinya sudah melakukan komunikasi dengan pihak- pihak terkait apabila akan terjadi situasi tersebut.

Dampak dari elnino sangat dirasakan juga oleh sejumlah petani lokal yang terancam gagal panen menginat kebutuhan air yang sangat diperlukan dalam kegiatan pertanian.

Kepala BPBD Sangihe juga mengimbau agar masyarakat yang akan melakukan kegiatan pembukaan lahan baru untuk berkebun agar memperhatikan mengingat saat ini cuaca panas dan disertai angin yang cukup kencang, agar terhindar dari kebakaran lahan atau hutan.

”Saya pun menghimbau bagi masyrakat- masyrakat yang melakukan aktivitas berkubun yang akan membuka lahan baru agar memperhatikan keadaan sekitar agar tidak terjadi kebakaran lahan atau kebakaran hutan, saat ini cuaca panas dan angin yang cukup kencang” tegas KABAN BPBD Sangihe.

Dengan kondisi cuaca di kabupaten sangihe saat ini, Wandu Labesi berharap dan bersyukur karena meskipun cuaca beberapa bulan terakhir mengalami kemarau panjang tapi beberapa hari terakhir sudah sempat turun hujan dirinya berharap dengan dengan adanya turun hujan mampu meminimalisir krisis air bersih yang saat ini sedang dialami oleh dua desa.

”Meskipun beberapa bulan ini kabupten sangihe mengalami musim kemarau tapi beberapa hari terakhir sudah sempat turun hujan, hal ini semoga bisa meminimalisir krisis air yang sementara dialami oleh dua desa yang sudah terdata” tutup Wandu Labesi.

(Rijani)