Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon Gelar Focus Group Discussion, Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan

TOMOHON-SWARAMEDIA. Dalam rangka menyerap dan menginfentarisasi sepuluh objek pemajuan kebudayaan yang masih ada di kota tomohon, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tomohon menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyususnan Dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan yang dilaksanakan di AAB Gues House Tomohon, Selasa 22/11/2022.

Dalam kegiatan FGD ini, hadir sebagai narasumber Pastoor DR R.Renwarin yang memberikan materi tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, pengetahuan dan teknologi tradisional, Sonny Moningka, Staf Khusus Walikota Tomohon bidang Kebudayaan dengan materi Bahasa Ritus dan cagar budaya, dan Drs Raymond Mawikere mantan Dekan Fakultas Sejarah Universitas Sam Ratulangi, yang memberikan materi tentang seni permainan rakyat dan olahraga tradisional.

Kepada Wartawan SwaraMedia usai kegiatan FGD, Staf Khusus Walikota bidang Kebudayaan, Sonny Moningka menjelaskan, saat ini kebudayaan di Indonesia terus mengalami banyak tantangan yang serius, khususnya bagi generasi muda yang sudah tidak memiliki ketertarikan lagi akan kebudayaan lokal. Banyak di antara generasi muda yang sudah melupakan bahkan tidak mengetahui cerita-cerita adat dan permainan tradisional.

Ketua DPP Laskar Adat Manguni Indonesia itu juga mengatakan, “Perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak krisis karakter dan identitas serta integritas kepada generasi muda kita. Hal ini sangatlah mengkhawatirkan karena apabila nilai-nilai kebudayaan hilang dan tidak teraktualisasi, masyarakat khususnya generasi muda akan kehilangan fondasi etik dan landasan fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang secara potensial akan berujung pada terpecahnya persatuan bangsa.”

Wacana kebudayaan, khususnya yang terkait nilai-nilai luhur harus terus disuarakan untuk menangkal pengaruh eksternal negatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melestarikan, memajukan, dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan nusantara, serta menginternalisasinya di masyarakat khususnya generasi muda, pungkas  Sekretaris harian Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM) dan Sekjend Pakasaan Tombulu tersebut. (sob)