Sangihe, SMC – Salah satu kain tenun yang bersejarah yakni Kain Koffo Sangihe berbahan dasar dari serat pisang abaka, menarik simpati dan perhatian Pemerintah Daerah lebih khususnya Penjabat Bupati Rinny Tamuntuan untuk memasarkan dan menjadikan salah satu kebanggan Daerah Sangihe.
”Maksud kedatangan kami ke Kampung Lenganeng, tepatnya di Sanggar Apapuhang ini adalah untuk melihat langsung proses pembuatan kerajinan tenun Kain Koffo berbahan dasar serat pisang abaka yang mulai diproduksi kembali. Hal ini bila dituntun selain melestarikan budaya, juga bernilai ekonomis ketika dilestarikan termasuk produk kertas berbahan baku sama”, ucap Tamuntuan disela-sela kunjungan dihadapan pers.
Koffo dengan berbagai ragam hias dipakai untuk keperluan hiasan, sedangkan koffo polos digunakan untuk pakaian. Kerajinan ini dimulai sejak Abad ke – 20, beberapa ragam hias pada Koffo (Talaud) atau Hote (Sangihe) dibuat menggunakan teknik tambahan yang dikenal Lungsi perpaduan dengan alat tenun Gedog.
Menurut Tamuntuan Kain Koffo Sangihe saat ini sudah dipamerkan di berbagai tempat salah satunya di Bandara Sam Ratulangi Manado.
”Kami Pemerintah akan mendorong kembali penanaman pisang jenis abaka yang merupakan bahan dasar tenunan kain koffo yakni serat pisang abaka” ujar tamuntuan.
Penjabat Bupati Rinny Tamuntuan memberikan apresiasi kepada para pihak pengrajin di Sanggar Apapuhang Lenganeng yang dengan tekun menggali dan mengangkat kembali keberadaan produk tenunan kain masa silam Koffo untuk dilestarikan dan lebih dikenal banyak orang.
Hadir bersama dalam kunjungan Pemerintah Daerah, Kapitalaung Kampung Lenganeng, Sejumlah pengelola Sanggar Apapuhang dan beberapa masyarakat.
(R i j a n y)