Perkelahian Berujung Maut, Hendra Meregang Nyawa di Pangolombian

TOMOHON-SM Hendra Ratu (41), pria warga Pangolombian Lingkungan 2, Kecamatan Tomohon Selatan akhirnya meregang nyawa setelah berkelahi satu lawan satu di Kelurahan Pangolombian Tomohon Selatan, tepatnya depan SMP PGRI yang berada di lingkungan 8 Kelurahan Pangolombian.

Kapolres Tomohon, AKBP Lerry Tutu SIK MM saat dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Dikatakannya, berdasarkan hasil penyelidikan Kepolisian bahwa benar adanya telah terjadi perkelahian antar dua lelaki yaitu tersangka, Nasra Mantiri (25), dan Hendra Ratu (41) dengan
menggunakan senjata tajam (sajam) sekitar pukul 22.15 wita, Jumat 8/9/23. Kedua pria tersebut merupakan warga Kelurahan Pangolombian Kecamatan Tomohon Selatan.

Kapolres membeberkan, hasil interogasi kepada tersangka Nasra bahwa, sekitar pukul 09.45 wita, korban Hendra berkomunikasi dengannya lewat aplikasi Messengger, dan mengundang pelaku untuk berkelahi satu lawan satu menggunakan sajam dilokasi yang telah ditentukan oleh korban, depan SMP PGRI Pangolombian. Merasa ditantang, pelaku pergi ke tempat yang sudah ditentukan korban,  dengan diantar menggunakan sepeda motor oleh temannya Reza Kalensun.

Setiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP,) pelaku langsung bertemu dengan korban, dan berkelahi menggunkan senjata tajam, dimana pelaku menggunakan sebilah pisau badik, dan korban menggunakan senjata tajam jenis samurai.

Nasra mengakui bahwa dia menikam korban sebanyak 2 kali. “Merasa telah kena tikaman, korban sempat mundur, namun ditebas sekali lagi oleh pelaku, dan korban segera meninggalkan TKP bersama sorang temannya, begitu pula dengan pelaku yang langsung pulang ke rumahnya dengan luka-luka dijari kirinya”

Begitupun dengan kesaksian yang diberikan oleh Stif Runturambi (41) yang merupakan teman dari korban menerangkan, dirinya ditemui oleh korban dirumahnya, dan mengajak untuk bersama sama dengan korban ke TKP. Namun saat menuju ke TKP, Stif menggunakan motor, dan Hendra menggunakan mobil miliknya.

Menurut saksi, Setiba di TKP, Hendra dan Nasra langsung terlibat perkelahian, namun saya merasa takut untuk melerai, karena keduanya menggunakan senjata tajam.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda Tomohon oleh warga sekitar, namun sayang, setiba di Rumah Sakit nyawa korban tidak tertolong lagi.

Berdasarkan hasil Visium luar terdapat lebih dari 2 luka tikaman ditubuh korban Hendra, namun keluarga menolak untuk dilakukan Autopsi.

Mendapat laporan dari keluarga korban, Lurah Pangolombian, Jemmy Sarese yang dibantu oleh warga Pangolombian, langsung menjemput pelaku dirumahnya, untuk dibawah ke Polsek Tomohon Selatan lalu kemudian diamankan di Polres Tomohon. (jemmy)