Pesta Pelindung Kaum Bapak Katolik Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow: Menjadi Malaikat Bagi Keluarga

TOMOHON-SM. Suasana penuh syukur dan sukacita iman menyelimuti rumah keluarga Ferlan Pangalila–Mandagi di Kelurahan Kinilow Lingkungan VI. Di tempat sederhana namun sarat kasih itu, Senin 29/9, Kaum Bapak Katolik (KBK) Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow menggelar pesta pelindung, sebuah momentum iman yang selalu dinantikan, di mana persaudaraan, doa, dan kebersamaan berjumpa dalam satu perayaan.

Misa syukur menjadi puncak perayaan, dipimpin oleh Pastor Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Pastor Noldy Karamoy, Pr. Dalam homilinya yang penuh makna, Pastor Noldy mengajak seluruh Kaum Bapak Katolik untuk meneladani Santo Mikael, malaikat agung yang dalam tradisi iman Katolik dikenal sebagai pembela kebenaran dan pelindung umat Allah.

Pastor menggambarkan bagaimana Santo Mikael, dengan pedang kebenarannya, melawan kuasa kegelapan dan menjadi simbol keberanian dalam iman. “Santo Mikael mengajarkan kita bahwa kekuatan sejati bukan hanya terletak pada keberanian menghadapi musuh di luar, tetapi juga keberanian melawan kelemahan diri sendiri. Sebagai kaum bapak, kalian dipanggil untuk menjadi penjaga iman dalam keluarga, pembawa terang di tengah kegelapan, dan pelindung kasih bagi istri dan anak-anak,” tutur Pastor dengan suara yang menyejukkan, namun menggetarkan hati.

Tak berhenti di situ, Pastor Noldy juga mengingatkan umat untuk meyakini bahwa malaikat sungguh ada. Menurutnya, keyakinan akan kehadiran malaikat penting agar umat tidak mudah putus asa dalam menghadapi pergumulan hidup. Malaikat, kata Pastor, adalah wujud nyata dari kasih Allah yang selalu menjaga, melindungi, dan menuntun langkah umat-Nya. “Percayalah, setiap doa kita tidak pernah sendiri. Ada malaikat yang menyampaikannya ke hadapan Allah, ada malaikat yang menjaga kita dalam perjalanan, bahkan ada malaikat yang diam-diam menguatkan ketika kita hampir menyerah,” ungkapnya.

Ia kemudian menambahkan, “Menjadi malaikat di tengah keluarga berarti hadir dengan hati yang penuh cinta, dengan sikap rendah hati, dengan tangan yang rela melayani, serta dengan doa yang tak pernah henti dinaikkan. Di dunia yang semakin bising dengan godaan, kaum bapak ditantang untuk menjadi benteng, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi Gereja dan masyarakat.”

Foto bersama KBK Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow bersama Pastor Noldy Karamoy, Pr.

Usai misa syukur, acara dilanjutkan dengan momen penuh haru, pemberian cenderamata kepada Ketua KBK Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow, Petrus Kilis. Ia adalah sosok yang selama dua periode telah mengabdikan diri dengan ketulusan dan kesetiaan dalam memimpin, membimbing, dan merangkul seluruh anggota KBK. Pemberian cenderamata itu bukan sekadar simbol perpisahan dengan jabatan, melainkan ungkapan cinta dan penghargaan atas dedikasi yang telah tertanam dalam hati seluruh umat.

Kebersamaan semakin terasa hangat saat acara ditutup dengan ramah tamah dan rekreasi. Gelak tawa bercampur dengan obrolan penuh persaudaraan, seakan menjadi tanda bahwa perayaan bukan hanya soal doa, tetapi juga soal merayakan kehidupan dalam kebersamaan.

Dan pada akhirnya, pesta pelindung ini seolah menghadirkan pesan abadi, bahwa kebersamaan umat adalah kekuatan, doa adalah dasar, dan kasih adalah roh yang menyatukan. Di bawah semangat Santo Mikael, Kaum Bapak Katolik Kinilow dipanggil untuk terus menjadi cahaya di tengah keluarga, umat, dan masyarakat.

Karena iman bukan hanya dinyatakan di altar, tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan di setiap langkah kecil, di setiap doa yang terucap, di setiap pelukan hangat seorang ayah kepada keluarganya, di sanalah wajah malaikat hadir diam-diam, sederhana, namun penuh kuasa. (jem)