‘Tuama Tou Mu’ung’ Terpilih sebagai Direktur Eksekutif WALHI Sulawesi Utara Periode 2025–2029

MANADO-SM. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Utara resmi memiliki pemimpin baru. Riedel Pitoy terpilih sebagai Direktur Eksekutif untuk periode 2025–2029 dalam proses demokratis yang berlangsung sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)/STATUTA WALHI.

Pemilihan ini dilakukan melalui mekanisme yang transparan dan partisipatif, melibatkan penyampaian visi dan misi dari para calon, dilanjutkan dengan pemungutan serta perhitungan suara. Riedel Pitoy meraih kepercayaan mayoritas suara, menandai awal kepemimpinannya untuk empat tahun ke depan.

Dalam pernyataan usai terpilih, Riedel menyampaikan rasa terima kasih dan komitmennya kepada seluruh anggota serta jaringan WALHI.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini adalah tanggung jawab besar yang saya terima dengan penuh komitmen. Saya akan mendorong WALHI Sulawesi Utara menjadi organisasi lingkungan hidup yang tangguh dan inklusif, yang bergerak bersama seluruh elemen dalam memperjuangkan keadilan ekologis, hak asasi manusia, serta pelestarian lingkungan hidup di daerah ini,” ujar Riedel.

‘Tuama Tou Mu’ung’ itu juga menekankan pentingnya membangun kembali semangat dan kepercayaan anggota WALHI Sulut melalui transparansi, partisipasi aktif, serta nilai-nilai kolektif.
“Saya percaya bahwa kekuatan kita ada pada kebersamaan. Sinergi antara eksekutif daerah, dewan daerah, dan seluruh lembaga anggota WALHI akan menjadi fondasi utama dalam menghadapi berbagai tantangan ekologis ke depan. Kita akan perluas basis gerakan rakyat dan mengembangkan strategi kampanye serta advokasi yang kuat, berbasis data dan teknologi, agar isu lingkungan benar-benar menjadi perhatian publik dan kebijakan pemerintah,” tambahnya.

Sementara itu, Jeffry Polii, S.Ik., Direktur Konsorsium Ekologi dan Ekonomi Kerakyatan (KEKER) Sulawesi Utara, menyambut positif terpilihnya Ridel Pitoy.
“Kami berharap di bawah kepemimpinan Ridel, WALHI Sulawesi Utara semakin kuat dalam memperjuangkan hak-hak rakyat atas lingkungan yang adil dan lestari. Tugas berat menanti, mulai dari pengawasan terhadap eksploitasi sumber daya alam yang merusak, hingga memperjuangkan kebijakan pembangunan yang berpihak pada ekologi dan ekonomi kerakyatan,” ujar ‘tuama’ yang sejak lama bergelut sebagai aktivis lingkungan itu.

Wakil Ketua DPRD Kota Tomohon tersebut juga menekankan pentingnya sinergi antarorganisasi gerakan rakyat agar advokasi lingkungan tidak berjalan sendiri.
“Kami di KEKER siap mendukung dan berkolaborasi. Semoga WALHI tetap menjadi barisan terdepan dalam menjaga ruang hidup rakyat Sulawesi Utara,” tutupnya.

Dengan semangat baru dan visi yang kuat, WALHI Sulawesi Utara di bawah kepemimpinan Ridel Pitoy diharapkan mampu menjawab tantangan lingkungan yang semakin kompleks, memperluas solidaritas gerakan rakyat, dan memperkuat posisi advokasi lingkungan hidup di tingkat lokal, regional, dan nasional. (sob)