TOMOHON-SM. Warga Perumahan GBTL 2, Kelurahan Lansot, Kecamatan Tomohon Selatan, mengeluhkan pekerjaan galian pipa jaringan air yang hingga kini belum juga ditutup, meskipun telah dikerjakan sejak Kamis pekan lalu.
Hujan deras yang mengguyur Kota Tomohon sejak Sabtu hingga Senin memperparah kondisi di lokasi. Tanah hasil galian yang dibiarkan di pinggir jalan menjadi becek dan licin, membuat akses warga terganggu.
“Sejak Kamis digali, sampai sekarang belum ditutup. Akibat hujan, tanah jadi becek dan jalanan sulit dilewati. Kendaraan kami pun tidak bisa masuk ke garasi,” ujar Maikel, warga GBTL 2 kepada wartawan swaramedia.com, Selasa (8/10).
Menurut warga, mereka memahami bahwa pekerjaan ini penting untuk peningkatan layanan air bersih. Namun, mereka berharap pelaksana proyek lebih memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan kenyamanan warga selama proses berlangsung.
“Kami sangat mendukung pekerjaan ini karena tujuannya baik. Tapi sebaiknya jangan dibiarkan terlalu lama terbuka. Setelah pemasangan pipa selesai, segera dirapikan dan kembalikan kondisi jalan seperti semula,” kata Joudy, warga lainnya.
Joudy menambahkan, warga juga berharap pelaksana pekerjaan tidak hanya melakukan penimbunan seadanya setelah pipa terpasang. “Di beberapa lokasi sebelumnya, setelah ditimbun, jalan tidak diratakan dengan baik. Semoga di sini bisa lebih diperhatikan,” ujarnya.
Pekerjaan galian ini diketahui merupakan bagian dari proyek pembangunan jaringan air bersih di wilayah Kota Tomohon yang bertujuan meningkatkan distribusi dan akses air bagi masyarakat. Warga berharap proyek tersebut tetap berjalan sesuai jadwal, namun dengan pelaksanaan yang tertib, cepat, dan memperhatikan keselamatan serta kenyamanan lingkungan sekitar. (sob)