Sangihe, SMC -Kasus pemukulan atau lebih tepatnya pengeroyokan yang dialami oleh Kapten Kapal Motor (KM) Gregorius, diduga dilakukan oleh sejumlah oknum POMAL Lantamal VIII Manado, Rabu (4/10) sepekan yang lalu telah mencuri rasa prihatin dari berbagai kalangan.
Demikian pula dengan Ketua Dewan Provinsi (Deprov) Sulut dan Penjabat Bupati Kabupaten Sangihe yang perhatiannya tersita dan turut menyampaikan rasa simpati dengan datang langsung ke Rumah Sakit dimana korban pengeroyokan dirawat, Minggu (8/10).
Pada kesempatan itu, Ketua Deprov Sulut dr. Andy Fransiscus Silangen SpB KBD mengungkapkan rasa prihatin terhadap kejadian yang menimpa Kapten Harimisa dan beberapa orang Anak Buah Kapal (ABK).
”Saya bersama istri tercinta hari ini menyempatkan diri menjenguk saudara- saudara kami yang beberapa hari lalu mengalami benturan fisik dan mereka semuanya telah dirawat di rumah sakit di Manado. Luka- luka memar yang dialami, sekarang tengah dirawat dan dalam proses pemulihan agar mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan kita serahkan ke proses hukum karena pak Danlantamal sudah memprosesnya ”, ungkap Silangen.
Diketahui pada Rabu pekan lalu, sejumlah oknum TNI POMAL Lantamal VIII Manado terlibat insiden dengan Kapten Kapal dan sejumlah ABK saat melakukan pemeriksaan diatas kapal di area pelabuhan manado, insiden tersebut diduga berlanjut ke tindakan penganiayaan ketika para korban dibawah ke Markas POMAL.
Danlantamal VIII Manado, Laksamana Muda Noldi Tangka yang saat itu ikut juga memberikan pernyataan atas peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan anggotanya dengan korban Kapten Kapal dan ABK asal sangihe.
”Dari lubuk hati yang paling dalam, saya atas nama pribadi dan institusi memohon maaf kepada saudara- saudara saya atas kejadian tersebut, terus terang peristiwa ini juga sangat mengecewakan saya”, Ujar Noldi Tangka.
Dirinya juga mengatakan bahwa hal ini sudah terjadi dan sebagai bentuk tanggung jawab semua biaya perawatan hingga para korban kembali sehat dan pulih akan ditanggung oleh pihak mereka.
”Memberi pengampunan adalah hal terbaik, namun sebagai bentuk tanggung jawab kami akan menanggung semua biaya perawatan sampai para korban kembali sembuh”, tegas Danlantamal.
(Rijani)