Kesekian Kalinya SSI Gelar Aksi Demonstrasi Tolak TMS

Sangihe, SMC – Save Sangihe Island (SSI) yang didalamnya tergabung sejumlah masyarakat Sangihe khususnya masyarakat yang berasal dari desa atau kampung yang menjadi titik utama lokasi tambang emas yang berada di pulau sangihe, menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Kepulauan Sangihe dan Makopolres Kepulauan Sangihe, Rabu (24/5).

Pendemo yang tergabung dalam kelompok SSI ini menolak keras kehadiran PT. TMS yang sudah diketahui telah beraktivitas di Pulau Sangihe. Dalam beberapa momentum aksi demonstrasi sebelumnya kelompok SSI disebut berhasil mengusir para pengusaha tambang beserta dengan beberapa alat berat yang hendak mereka gunakan untuk mengolah tambang.

Patut diberi apresiasi SSI karena pada aksi kali ini setelah memenangkan gugatan dan menolak PT.TMS, kini mereka mulai bergerak ke sasaran berikutnya yakni pertambangan ilegal yang diduga kuat ditunggangi kelompok pengusaha bernama Sembilan Naga. Bahkan semua pertambangan yang membawa kerusakan bagi lingkungan hidup.

Orasi yang disampaikan oleh para orator di hadapan Pihak Kepolisian, SSI tak henti- hentinya meminta agar supaya segala jenis pertambangan yang merusak lingkungan di Pulau Sangihe agar diberantas habis. Entah itu pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan tambang seperti PT.TMS ataupun para kelompok pengusaha bernama sembilan naga bahkan segala bentuk pertambangan yang mendatangkan kerusakan lingkungan baik pertambangan modern dan manual harus dihentikan.

Sang Orator SSI juga membeberkan keberadaan beberapa alat berat excavator yang sempat beroperasi mulai awalnya 6 unit kini sudah mencapai puluhan unit.

Aksi demo SSI kali ini mendapat apresiasi dari berbagai lapisan masyarakat karena SSI saat ini tidak hanya menolak perusahaan tambang atau PT.TMS saja, namun segala bentuk pertambangan baik modern maupun manual.

Jul Takaliuang selaku Koordinator SSI juga menyampaikan dalam orasinya meminta aparat kepolisian sebagai pengayom masyarakat agar membela kepentingan rakyat.

”Jangan mempermainkan hak rakyat, karena ketika disana tenggelam, kami masyarakat disana yang akan menjadi korban duluan karena dekat dengan wilayah tambang”,Ungkap Takaliuang.

”Hentikan pengrusakan lingkungan dengan ilegal mining, menggunakan sianida. Jangan digunakan lagi alat berat seperti excavator untuk kembali melakukan penambangan, tutup semua!” Tegasnya.

Sementara itu Wakapolres Kepualuan Sangihe Kompol Temmy Toni, S.IK menyikapi beberapa tuntutan dari para pendemo, dirinya menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang baik sehingga demo dapat berjalan aman dan kondusif.

”Bapak ibu sekalian tidak perlu khawatir, apa yang disampaikan akan kami tampung dan se-segera mungkin akan kami sampaikan kembali ke Kapolres. Selebihnya, terimakasih telah menjaga ketertiban dan kedepan harapan kami ketertiban tetap diutamakan”, tutur Wakapolres menutup aksi demo.

(R i j a n i)