Ketua TP-PKK Kota Tomohon Ajak Warga Manfaatkan Lahan Tidur untuk Menanam Kopi

TOMOHON-SM. Ajakan untuk menanam kopi semakin mengemuka di berbagai daerah, termasuk di Kota Tomohon. Tanaman kopi kini tidak hanya dipandang sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga sebagai bagian dari solusi lingkungan dan pengembangan wilayah yang berkelanjutan. Sejalan dengan semangat ini, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Tomohon, drg. Jeand’arc Karundeng, mengajak masyarakat yang memiliki lahan tidur untuk mulai menanam kopi.

Kepada wartawan swaramedia.com, Selasa, 7/7/2025, drg Karundeng memberikan pernyataan yang menekankan bahwa tanaman kopi memiliki berbagai manfaat strategis, baik dari sisi ekonomi, lingkungan, maupun pengembangan daerah. Ia mendorong masyarakat untuk melihat peluang ini secara serius sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.

“Menanam kopi bukan hanya membuka peluang usaha baru, tetapi juga menjadi langkah konkret menjaga lingkungan dan mengembangkan potensi wilayah. Tomohon memiliki kondisi geografis yang sangat mendukung untuk tanaman kopi,” ungkap drg. Jeand’arc Karundeng.

Dijelaskannya pula bahwa beberapa manfaat strategis penanaman kopi masing-masing adalah,

  1. Peningkatan Ekonomi
    Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian dengan nilai jual yang tinggi. Permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, cenderung stabil dan terus meningkat. Dengan mengembangkan tanaman kopi, para petani dan masyarakat lokal dapat meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Tomohon.
  2. Kelestarian Lingkungan
    Tanaman kopi memiliki peran ekologis yang signifikan, terutama di kawasan perbukitan seperti Tomohon. Akar tanaman kopi membantu menjaga kestabilan tanah, mencegah longsor, dan menyerap air hujan sehingga dapat mengurangi risiko banjir. Selain itu, sistem budidaya kopi yang berkelanjutan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup.
  3. Pengembangan Wilayah
    Penanaman kopi juga dinilai efektif untuk rehabilitasi lahan kritis dan hutan yang rusak. Dengan pendekatan agroforestri atau pertanian ramah lingkungan, kopi dapat ditanam bersama tanaman lain untuk menciptakan kawasan pertanian yang produktif sekaligus melestarikan ekosistem. Hal ini menjadi peluang strategis dalam pengembangan kawasan pertanian terpadu di Tomohon.

Ketua TP-PKK Tomohon berharap inisiatif ini dapat menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda dan kelompok tani, untuk terlibat aktif dalam pengembangan sektor pertanian yang berorientasi masa depan.

“Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan kepedulian bersama, Tomohon bisa menjadi daerah penghasil kopi unggulan yang tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tapi juga nasional bahkan internasional,” tandas drg. Karundeng. (sob)